Perjalanan Mario Iroth Dengan Honda CRF1000L Africa Twin Dari Chili Ke Argentina

 
 
Perjalanan Mario Iroth Dengan Honda CRF1000L Africa Twin Dari Chili Ke Argentina

Jam menunjukan pukul 11 siang waktu setempat saat Mario meninggalkan kabin pesawat menuju pintu kedatangan bandara yang cukup megah dan ramai. Kegembiraannya tak terbendung saat mengetahui Honda CRF1000L Africa Twin untuk menjelajah daratan Amerika Latin sudah bisa diambil. Sayangnya, warehouse tempat penyimpanan motor di Valparaiso yang berjarak sekitar 120 km dari Santiago hanya beroperasi setengah hari di akhir pekan. Ia pun harus menahan rindunya pada Honda CRF1000L Africa Twin setelah terpisah cukup lama.

Mengisi waktu menunggu hari Senin tiba, Mario menikmati suasana kota Valparaiso dan melihat kota dari atas Ascencor yang dibangun pada tahun 1800-an.

Tibalah waktu yang dinanti dan perjalanan Maio di daratan Amerika Latin akan segera dimulai. Senin pagi ia berbegas menuju kantor bea cukai setempat untuk mengurus Temporary Permit di area warehouse. Setelah proses administrasi selesai, Honda CRF1000L Africa Twin yang masih terbungkus pelindung dari kayu pun bisa diambil. Dibantu seorang teman dari Chili, butuh waktu 2 jam untuk membongkar kayu pembungkus CRF1000L dan merakit kembali bagian-bagian motor yang terpisah saat proses pengiriman dari Indonesia ke Chili.

Matahari mulai turun, sebagian awan di barat kota Valparaiso mulai memerah. Sambil melepas rindu bersama motor petualang sejati, ia minggalkan warehouse menuju Vina Del Mar salah satu kota wisata dekat pantai di Chili. Langit mulai gelap, satu per satu lampu jalan dan bangunan di sekitar mulai menyala. Ditemani alunan debur ombak dan hembusan angin pantai, ia menikmati makan malam bersama sambil merayakan kegembiraan karena perjalanan dengan Honda CRF1000L Africa Twin akan segera dimulai.

6 hari telah berlalu sejak ia meninggalkan Bandara Internasional Soekarna-Hatta di Jakarta. Wajahnya tak mampu menyembunyikan kegembiraan ketika roda CRF1000L Africa Twin mulai menapaki aspal jalan raya Chili menuju ke arah selatan pada hari ke-7.

Meninggalkan Santiago melalui Rute 5, pemandangan kota berubah jadi hamparan savana, perkebunan anggur dan perbukitan berwarna kecoklatan. Di tengah suhu udara dingin, ia membelah jalan tol sejauh 420 km. Hanya butuh waktu 5 jam untuk tiba di lokasi pemberhentian untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalan. Waktu menunjukan jam 6 sore meski matahari masih bersinar begitu terang. Saat musim panas, keindahan sunset akan terlihat pada jam 9 malam waktu setempat.

Melewati Ruta 5 terasa agak membosankan karena motor harus terus bergerak di tengah jalan tol. Ia pun mengubah arah memasuki Ruta 199. Jalan lurus seolah tak berujung itu pun berganti dengan pemandangan perkampungan yang indah. Dari kejauhan, puncak gunung Villarrica yang tertutup salju seolah memanyungi perkampungan yang dilewatinya. Sungguh indah.

Melewati hari ke-7, Mario bermalam di Motocamp di kota kecil Pocon dan itu menjadi kemping pertama Wheel Story di Amerika Selatan. Temperatur berkisar 9 derajat celcius saat Mario membuka mata di hari ke-8. Tak mau berlama-lama di balik tenda, ia segera bergegas untuk melanjutkan perjalanan dengan CRF1000L Africa Twin menuju perbatasan Argentina.

Seperti tersihir oleh keindahan Taman Nasional Villarrica, perjalanan jadi terasa sangat singkat dan roda CRF1000L Africa Twin pun terhenti di border Mumuli Malal. Beberapa petugas menghampirinya untuk memeriksa keberadaan sepeda motor bernomor polisi asal Indonesia itu. Proses keluar dari Chili terbilang mudah dan cepat, tapi berbanding terbalik ketika memasuki Argentina.

Seketika rasa was was sirna saat izin melintasi perbatasan Argentina didapat. Perjalanan Wheel Story dengan Honda CRF1000L Africa Twin di Argentina pun dimulai.

Jalan gravel sejauh 25 km menyambutnya sebelum memasuki jalan berlapis apal mulus yang membentang diantara pepohonan setinggi kurang dari 1 meter di taman nasional Argentina. Dalam hati kecil ia berkata, “ini ‘makanan kecil’ untuk CRF1000L yang sudah teruji di lintasan terganas di dunia.

Melewati Ruta 5 terasa agak membosankan karena motor harus terus bergerak di tengah jalan tol. Ia pun mengubah arah memasuki Ruta 199. Jalan lurus seolah tak berujung itu pun berganti dengan pemandangan perkampungan yang indah. Dari kejauhan, puncak gunung Villarrica yang tertutup salju seolah memanyungi perkampungan yang dilewatinya. Sungguh indah.

Melewati hari ke-7, Mario bermalam di Motocamp di kota kecil Pocon dan itu menjadi kemping pertama Wheel Story di Amerika Selatan. Temperatur berkisar 9 derajat celcius saat Mario membuka mata di hari ke-8. Tak mau berlama-lama di balik tenda, ia segera bergegas untuk melanjutkan perjalanan dengan CRF1000L Africa Twin menuju perbatasan Argentina.

Seperti tersihir oleh keindahan Taman Nasional Villarrica, perjalanan jadi terasa sangat singkat dan roda CRF1000L Africa Twin pun terhenti di border Mumuli Malal. Beberapa petugas menghampirinya untuk memeriksa keberadaan sepeda motor bernomor polisi asal Indonesia itu. Proses keluar dari Chili terbilang mudah dan cepat, tapi berbanding terbalik ketika memasuki Argentina.

Seketika rasa was was sirna saat izin melintasi perbatasan Argentina didapat. Perjalanan Wheel Story dengan Honda CRF1000L Africa Twin di Argentina pun dimulai.

Jalan gravel sejauh 25 km menyambutnya sebelum memasuki jalan berlapis apal mulus yang membentang diantara pepohonan setinggi kurang dari 1 meter di taman nasional Argentina. Dalam hati kecil ia berkata, “ini ‘makanan kecil’ untuk CRF1000L yang sudah teruji di lintasan terganas di dunia.

Melewati Ruta 5 terasa agak membosankan karena motor harus terus bergerak di tengah jalan tol. Ia pun mengubah arah memasuki Ruta 199. Jalan lurus seolah tak berujung itu pun berganti dengan pemandangan perkampungan yang indah. Dari kejauhan, puncak gunung Villarrica yang tertutup salju seolah memanyungi perkampungan yang dilewatinya. Sungguh indah.

Melewati hari ke-7, Mario bermalam di Motocamp di kota kecil Pocon dan itu menjadi kemping pertama Wheel Story di Amerika Selatan. Temperatur berkisar 9 derajat celcius saat Mario membuka mata di hari ke-8. Tak mau berlama-lama di balik tenda, ia segera bergegas untuk melanjutkan perjalanan dengan CRF1000L Africa Twin menuju perbatasan Argentina.

Seperti tersihir oleh keindahan Taman Nasional Villarrica, perjalanan jadi terasa sangat singkat dan roda CRF1000L Africa Twin pun terhenti di border Mumuli Malal. Beberapa petugas menghampirinya untuk memeriksa keberadaan sepeda motor bernomor polisi asal Indonesia itu. Proses keluar dari Chili terbilang mudah dan cepat, tapi berbanding terbalik ketika memasuki Argentina.

Seketika rasa was was sirna saat izin melintasi perbatasan Argentina didapat. Perjalanan Wheel Story dengan Honda CRF1000L Africa Twin di Argentina pun dimulai.

Jalan gravel sejauh 25 km menyambutnya sebelum memasuki jalan berlapis apal mulus yang membentang diantara pepohonan setinggi kurang dari 1 meter di taman nasional Argentina. Dalam hati kecil ia berkata, “ini ‘makanan kecil’ untuk CRF1000L yang sudah teruji di lintasan terganas di dunia.


 
 
 

NEWS & COMMUNITY